MAKALAH
KOMPONEN ELEKTRONIKA
Oleh :
Kelompok
1
Janur
Arya Fauzi
Dimas Afik sasi Karoni
Onki Nur Indrianto
Kurnia Chandra
Yura Bagus Nandha Tama
Untung Setiabudi
|
111903102028
111903102025
111903102021
111903102017
111903102022
111903102027
|
JURUSAN TEKNIK
ELEKTRO DIPLOMA III
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
JEMBER
2011
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur Alhamdulillah kami haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “MAGNET” dengan baik sebagai salah satu persyaratan atau tugas
dalam menempuh mata kuliah Bahan-bahan
listrik. Maksud
disusunnya Makalah ini adalah sebagai acuan dalam kegiatan perkuliahan. Shalawat
serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, semoga kelak
kita mendapatkan syafaatnya, Amien.
Keberhasilan penulisan Makalah
ini tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak
baik pikiran, motivasi, tenaga maupun do’a. Oleh karena itu kami menyampaikan
terima kasih kepada :
1.
Dosen
pengajar
Mata Kuliah Bahan-bahan listrik.
2. Dan semua teman-teman yang tidak mungkin
kami sebutkan namanya satu per satu.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini
masih banyak kesalahan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun untuk perbaikan Makalah berikutnya dan mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Amien.
Jember, 15 Mei 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR
ISI .............................................................................................. iii
BAB
1. PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1
BAB
2. PEMBAHASAN ........................................................................... 2
2.1 Pengertian Magnet ...............................................................................2
2.2 Penggolongan benda berdasarkan sifat magnet....................... 3
2.3 Cara membuat dan
Menghilangkan magnet.............................4
2.4
jenis - jenis dari magnet.............................................................5
2.5 Induksi Elektromagnetik............................................................6
BAB
3. PENUTUP .................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
H-bridge rangkaian yang konfigurasi atau susunan transistornya sepeti membentuk huruf H. Transistor ini
digunakan sebagai switching atau
sebagai saklar sehingga nantinya motor dapat berputar
searah jarum jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam (counterclockwise).
Penerapan H.bridge banyak di gunakan
pada pada driver motor. Dalam pengaplikasiannya, transistor adalah komponen
elektronika yang menjadi kunci utama dalam rangkaian H.bridge. Dan biasanya
transistor yang sering digunakan adalah tipe TIP 31 dan TIP 32.
Transistor adalah bahan semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya
(FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.
Pada prinsipnya, suatu
transistor terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat
bekerja, kepada kaki kakinya
harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias voltage. Basis
emitor diberikan forward voltage, sedangkan basis kolektor
diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan
emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin
besar arus basis makin besar penghatarannya.
Terdapat dua jenis transistor ialah jenis NPN dan
jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan kolektornya positif
terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan basis dan kolektornya
negatif terhadap tegangan emitor.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan
latar belakang yang ada diatas kami merumuskan masalah yang akan kami bahas
yaitu:
1.
Apa Pengertian dan kegunaan
dari H.bridge ?
2.
Prinsip kerja dan penerapan rangkaian H. Bridge ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalh ni adalah
sebagai berikut:
- Mengetahi pengertian h.bridge
- Mengetahui prinsip kerja dan penerapan rangkaian h.bridge
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian H.bridge
H-bridge rangkaian yang konfigurasi atau susunan transistornya sepeti membentuk huruf H. Transistor ini
digunakan sebagai switching sehingga nantinya motor dapat berputar searah jarum
jam (clockwise) dan berlawanan arah jarum jam (counterclockwise). Adapun type transistor yang banyak di gunakan dalam
rangkaian H. Bridge adalah transistor type TIP 31 dan TIP 32.
Pengertian dari transistor itu sendiri adalah komponen elektronika yang
berfungsi sebagai saklar. Transistor memiliki tiga kutub atau
kaki yang diberi nama : Kolektor (C), Basis (B), dan Emitor (E). Transistor juga dapat digunakan sebagai penguat
arus (current amplifier).
Prinsip kerja dari
transistor yaitu “ jika pada basis mengalir arus IB, maka pada
kolektor mengalir arus IC dan pada emitor mengalir arus IE dengan hubungan :
IE = IB + IC
Dimana
: IE = arus pada Emitor
IB
= arus pada Basis
IC
= arus pada Kolektor
Terdapat dua jenis
transistor ialah jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan
basis dan kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP
tegangan basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.
Simbol Trasistor
.
Transistor dapat dipergunakan antara lain untuk :
- Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
- Sebagai penyearah
- Sebagai mixer
- Sebagai osilator
- Sebagai switch
2.3 Prinsip Kerja Rangkaian H . Bridge:
A = B = '0'
Karena
input A dan B mempunyai logika yg sama '0' (0V), maka kedua transistor TIP31 (Q1
& Q2) tidak akan mendapat picuan pada basisnya sehingga
transistor bersifat cut-off atau transistor bersifat seperti saklar yg terbuka.
Dari rangkaian diatas terlihat pula bahwa kedua TIP 32 (Q3 & Q4)
bergantung pada TIP31 dimana basis kedua TIP32 terhubung pada kolektor TIP 31.
Jadi, apabila tidak ada arus yg mengalir pada kolektor TIP 31 maka basis TIP 32
juga tidak akan terpicu akibatnya motor tidak akan berputar atau berhenti.
A = '0'; B = '1'
Saat
input A diberi logika '0' (0V) dan input B diberi logika '1' (5V) maka Q2
akan saturasi sedangkan Q1 tetap cut-off. Karena Q2
bersifat saturasi atau seperti saklar yang tertutup maka basis Q3
akan mendapat picuan sehingga Q3 juga bersifat saturasi. Akibatnya
arus akan mengalir dengan urutan seperti berikut : Vs - Q3 - motor -
Q1 - ground, sehingga motor akan berputar searah jarum jam.
Saat
input A diberi logika '1' (5V) dan input B diberi logika '0' (0V) maka Q1
akan saturasi sedangkan Q2 cut-off. Akibatnya Q4 juga akan menjadi
saturasi karena basis Q4 mendapat picuan dari Q1. Sehingga arus akan mengalir
dengan urutan seperti berikut : Vs – Q4 - motor – Q1 -
ground dan motor akan berputar berlawanan arah jarum jam.
A = B ='1'
Jika kedua
input diberi logika '1' secara bersamaan maka akan mengakibatkan semua
transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor tidak akan berputar
karena tidak ada beda potensial pada ujung – ujung konektornya. Namun hal ini
akan menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan pada semua transistor sehingga
dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu hal ini harus dihindari.
Penerapan
rangkaian H. Bridge ini banyak digunakan pada pengaturan motor DC untuk
menggerakkan motor secara putar kanan dan putar kiri dengan menggunakan
transistor sebagai saklar.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam komponen elektronika peranan resistor sangatlah
penting bagi rangkaian. Transistor dapat dipergunakan antara
lain untuk : Sebagai penguat
arus, tegangan dan daya (AC dan DC),
sebagai
penyearah arus, dan Sebagai
switch atau saklar. Apabila rangkaian
berlogika Q1 = 0 dan Q2 = 0, maka motor tidak akan berputar, jika berlogika Q1 = 1 dan Q2 = 0, maka motor akan
berputar berlawanan dengan arah jarum jam (counterclockwise). Jika Q1 = 0 dan Q2 = 1, maka motor akan berputar searah
dengan jarum jam (clockwise). Sedangkan jika Q1 = 1 dan Q2 = 1, mengakibatkan semua transistor dalam kondisi saturasi. Secara logika motor
tidak akan berputar karena tidak ada beda potensial pada ujung – ujung
konektornya. Namun hal ini akan menyebabkan timbulnya panas yang berlebihan
pada semua transistor sehingga dapat menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu hal
ini harus dihindari.
DAFTAR PUSTAKA
Ø www.technologystudent.com/elec1/ldr1.htm smknis. sch.id/H. Bridge www.infoservicetv.com/ prinsip-kerja H. Bridge.html
Ø
h bri/DPRG Brief H-Bridge Theory of Operation.html.
Ø
Driver Motor DC menggunakan H-Bridge.html
Ø
/h bri/H-Bridge Theory & Practice
-- Chuck's Robotics Notebook.htm
0 komentar:
Posting Komentar